Tak PenTing taPi bErniLai

Tak PenTing taPi bErniLai
TerbiaSa mendokuMentasikan suaTu peRistiWa walau taK beGitu pEntiing taPi bernilai :D

BiO ChErrY

Foto saya
I always give my beautiful smile to all.. n_n

Selasa, 07 Februari 2012

sEPeNGgAL pERkATA

Setengah Kisah

oleh Suryani Hanum Sidabutar pada 5 Desember 2011 pukul 21:30
Sekarang ia tlh berpisah, pria itu telah tinggalkan'a tepat di ujung lorong tanpa pelita yg terangi. Mata'a terus pandang pria itu, smpai lenyap dri penglihatan'a. Dgn langkah yg berat tibalah ia k rumah, masuk k bilik tempat tidur'a, tiadalah ingatnya lg memalang pintu bilik itu dr dalam, ia menghempaskan diri'a k atas t4 tidur'a. Sekuat tenaga, ia tdi menahan dukacita'a. Sbgmna sudah dimaklumi, amatlh susah bagi'a menyembunyikan duka'ya itu. Walaupun itu harap'a tak tahulah pria itu hal ini. Ia ingin pria itu tetap lihat keceriaan'a.

"Wahai cintaku, maafkanku segala kecewamu!" tangisnya. Tak dapatlah ia lagi berkata-kata, krn tangisnya menyumbat tenggorokan & air mata'a bercucuran pd pipi'a yg halus itu, jatuh k bantal-guling'a.
Meskipun air mata'a berlinang-linang, ia duduk, karena bantal'a sdh basah. Duduk'a sesaat terdengar jeritan amat kuat dari perut'a.
"Lapar-lapar. Tidakkah kau tau seharian aku menahan lapar, tak ada sesuap nasi kulahap." jerit perut.

Perempuan itu sudah muda remaja. Jeritan perutnya tak dihiraukan'a. Ke2 belah tangan'a ditongkatkan'a k dagu dan mata'a pandang boneka beruang brwarna merah muda di hadapan'a. Tetapi tiadalah ia melihat boneka itu, melainkan barang lainlah yang nampak oleh'a, krn duduk'a tlh dipenuhi kisah.
Seorang pun tak ada yg lihat'a duduk termenung. Amatlah kasihan kita melihat gadis yang semuda itu digoda kesusahan. Hati siapa takkan iba melihat muka yg manis itu menjdi muram, bibir yg merah & tipis itu tiada menorehkan senyum lagi, sebagaimana biasa'a. Akan tetapi apa boleh buat, tak ada seorang pun yg dpt menghibur'a krn ia hanya sendiri dlm bilik'a.
Boneka beruang dihadapan'a, melihat kawan sekamar'a bersusah hati, ia seolah-olah berkata, "Janganlah tuan menangis, wahai gadis cantik, tiadakah sayang tuan melihat air mata tuan yang mahal itu terbuang? Diamlah. "
jgnlah tuan terlampau amt bercintakan hal yg mungkin telah dimaafkan'a."
Bnyk ucp hibur boneka itu, ttpi ia tak mendengar. Mata'a sdh tertutup & trtdurlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar