oleh Suryani Hanum Sidabutar pada 2 Desember 2011 pukul 13:16
Bibir yang tak bisa menganga
Lisan yang terbata
Hati pelik
Lukis jiwa
Terang rupa
Timbul rasa
Nanar aku
Bagai batu membesi benar
Menoreh detail-detail rincimu
Jasad lurus lampai
Tangan putih, pucat pasi
Bibir bak mawar rekah
Rambut terjulai menyapu tanah
Pipi halus bersemu kemerahan
Bukan!
Bukan..
Pasrahku kian menjadi di tengah keraguan hati
Takut...
Takut!
Takut!
Sajak daduh kepalsuan.
Tak banyak terangkum kisah, canda, luka kita
Tak banyak pujaku
Jadi kandil kemerlap yang tak penat terangi dan beri celoteh semangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar